Menikah merupakan kodrat manusia
yang harus dipenuhi sebagai salah satu pelengkap hidup yang merupakan sunnah
dari Nabiallah Muhammad SAW. Namun dikehidupan ini sudah banyak yang
memberatkan sunnah Nabi yang baik ini, salah satu kendala yang kita temukan
adalah budaya lokal. Contoh. Budaya orang sasak/Lombok.
Budaya
Orang lombok memang terbentuk dari budaya orang bali yang dulunya sebagai
penghuni pulau lombok ketika sistim kerajaan bali masih berjaya, dengan budaya
bali tersebut orang lombok harus mencuri dan melarikan pasangannya ketika ingin
menikahi kekasihnya yang sering disebut dengan (Tikah). Selain itu dalam proses
nikahnya ada dikenal dengan biaya adat yang sangat mahal bagi kita yang berada
di ekonomi bawah, yang diwajibkan oleh nabi hanya Mahar saja, tetapi dengan
budaya kita, budaya juga dibayar dalam pernikahan.
Tidak
selesai dari permasalahan ini dalam proses walimah juga terjadi penyimpangan
adat yang sangat patal, yakni adanya musik yang dibarengi dengan jeget-joget
anak muda, sungguh berat bagi kita yang tidak sejalan dengan pemikiran leluhur
kita yang jauh dari akidah Nabiallah Muhammad.
Tapi,
ini merupakan ujian bagi Allah, mari kita bahas bagaimana anjuran Nabi tentang
pernikahan. Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim berbunyi:
عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ كُنْتُ أَمْشِي
مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بِمِنًى فَلَقِيَهُ عُثْمَانُ فَقَامَ مَعَهُ يُحَدِّثُهُ
فَقَالَ لَهُ عُثْمَانُ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَلَا نُزَوِّجُكَ جَارِيَةً
شَابَّةً لَعَلَّهَا تُذَكِّرُكَ بَعْضَ مَا مَضَى مِنْ زَمَانِكَ قَالَ فَقَالَ
عَبْدُ اللَّهِ لَئِنْ قُلْتَ ذَاكَ لَقَدْ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ
الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ
وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Artinya Dari Alqomah, dia
berkata, "Aku pernah berjalan bersama Abdullah di Mina, lalu Utsman RA
menemuinya untuk berbincang dengannya. Utsman bertanya kepada Abdullah, 'Hai
Abu Abdurrahman! Tidakkah kamu mau jika kami mengawinkanmu dengan seorang gadis
yang dapat mengingatkanmu sebagian dari masa lalumu?"' Kata Alqamah,
"Abdullah menjawab, 'Jika kamu katakan itu, maka sungguh Rasulullah SAW
telah bersabda kepada kita, "Wahai para pemuda! Barang siapa di antara
kalian telah mampu dalam biaya nikah maka hendaklah ia menikah, karena menikah
bisa menundukkan penglihatan dan menjaga kemaluan. Barangsiapa belum mampu maka
hendaklah ia berpuasa, karena berpuasa dapat menjadi perisai baginya".
'" {Muslim 4/128}
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي
مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنَا حُمَيْدُ بْنُ أَبِي
حُمَيْدٍ الطَّوِيلُ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
يَقُولُ جَاءَ ثَلَاثَةُ رَهْطٍ إِلَى بُيُوتِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْأَلُونَ عَنْ عِبَادَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أُخْبِرُوا كَأَنَّهُمْ تَقَالُّوهَا فَقَالُوا
وَأَيْنَ نَحْنُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ غُفِرَ
لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَحَدُهُمْ أَمَّا أَنَا
فَإِنِّي أُصَلِّي اللَّيْلَ أَبَدًا وَقَالَ آخَرُ أَنَا أَصُومُ الدَّهْرَ وَلَا
أُفْطِرُ وَقَالَ آخَرُ أَنَا أَعْتَزِلُ النِّسَاءَ فَلَا أَتَزَوَّجُ أَبَدًا
فَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهِمْ فَقَالَ
أَنْتُمْ الَّذِينَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَخْشَاكُمْ
لِلَّهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ
وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amir Abu
Maryam Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah mengabarkan
kepada kami Humaid bin Abu Humaid Ath Thawil bahwa ia mendengar Anas bin Malik
radliallahu 'anhu berkata; Ada tiga orang mendatangi rumah isteri-isteri
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya tentang ibadah Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Dan setelah diberitakan kepada mereka, sepertinya mereka
merasa hal itu masih sedikit bagi mereka. Mereka berkata, "Ibadah kita tak
ada apa-apanya dibanding Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bukankah
beliau sudah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan juga yang akan
datang?" Salah seorang dari mereka berkata, "Sungguh, aku akan shalat
malam selama-lamanya." Kemudian yang lain berkata, "Kalau aku, maka
sungguh, aku akan berpuasa Dahr (setahun penuh) dan aku tidak akan berbuka."
Dan yang lain lagi berkata, "Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan
menikah selama-lamanya." Kemudian datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kepada mereka seraya bertanya: "Kalian berkata begini dan begitu.
Ada pun aku, demi Allah, adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara
kalian, dan juga paling bertakwa. Aku berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan
juga tidur serta menikahi wanita. Barangsiapa yang benci sunnahku, maka
bukanlah dari golonganku."
Dari hadits diatas, jelas kita
sebagai golongan dan pengikut baginda Nabi dianjurkan dengan sangat keras untuk
segera menikah jika kita sudah mampu melaksanakannya, karena bukan hanya
kesenangan yang kita akan dapatkan melaikan tercurahkannya birahi yang akan
merusak manusia jika mereka tidak bisa menahannya.
Selamat menempuh hidup baru bagi
orang yang melaksanakan sunnah Nabi, semoga allah memudahkan jalan kita untuk
senantiasa berada dalam Ridho-Nya
No comments:
Post a Comment